Blogger Widgets

Rabu, 06 November 2013

Bertemu dan Berakhir di Tanggal 18

**A** Sinar pagi membangunkanku dari tidur, tak terasa hari sudah pagi. Sebenarnya aku masih malas untuk bangun, tetapi hari ini kan hari pertama ku sekolah di SMA dan hari pertama MOS ku. Aku harus bergegas bangun untuk mandi agar tidak terlambat, karena kalau terlambat aku bisa di hukum oleh kakak kelas yang galak-galak itu. “Lia, cepat bangun!! Sudah siang nak.” Teriak ibu membangunkanku. “Iya bu, Lia sudah bangun kok,” jawabku. Selesai mandi aku pun segera berpakaian rapi dan pergi sekolah. Setelah sampai di sekolah aku melihat teman SMP ku dan langsung berlari padanya. Kami langsung berkumpul di lapangan basket untuk upacara bendera hari senin. Pada saat upacara aku melihat seorang kakak kelas yang tidak mengikuti upacara. “Sedang apa ya kakak itu,” pikirku. Dia memegang sebuah kamera dan asyik memotret pelaksanaan upacara bendera. “Mungkin itu memang tugasnya,” pikirku kembali. Upacara bedera telah selesai dilaksanakan, kami pun segera memasuki kelas masing-masing untuk mengikuti kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS) baru. Tak lama kami duduk, kakak kelas yang tadi ku lihat waktu upacara itu ada masuk ke dalam kelas kami, entah apa yang dilakukannya. “Hm, wajahnya sih lumayan, tapi sayangnya ia terlalu kurus untuk ukuran anak SMA,” pikirku dalam hati. “Pa, menurutmu bagaimana kakak yang itu?” aku bertanya pada temanku. “Lumayan sih” temanku menjawab. *** “Jam 3 sore kita berkumpul di sekolah lagi.” Perintah kakak pembina kelas ku. “Iya kak,” kami sekelas menjawab. Waktu sore hari semua kakak OSIS berkumpul untuk memperkenalkan diri. Kami pun segera mencatat namanya satu-persatu. Sekarang, giliran kakak yang itu untuk memperkenalkan dirinya, namany ternyata Maulana dan dipanggil Lana. “Nama yang indah, seindah orangya,” ucapku. Ternyata Epa mendengar ucapanku. “Haa, Lia. Kamu naksir ya sama kak Lana?” tanya Epa padaku. “Ah, nggak ah, apa-apaan kamu.” Bantahku. Keesokan harinya kami diperintahkan untuk membuat surat cinta. Sebenarmya malas mau mengikuti perintah itu, karena aku tidak tahu sama sekali mengenai surat cinta, tetapi karena terpaksa aku jadi menulis surat untuk kak Lana, jika tidak mengirim surat itu aku akan dihukum. Apapun reaksi kak Lana, yang penting aku tidak dihukum, tetapi apalah arti surat yang ku kirim, ternyata yang mengirim surat untuk kak Lana banyak juga. *** Beberapa hari setelah MOS aku asih saja terpikir tentang kak Lana, yang ada dipikiranku sekarang kelas mana kakak itu. Setelah berhari-hari ku cari informasi tentangnya ternyata ia kelas XI IPS 1. Ya kelas XI IPS 1 tidak jauh dari kelasku, jadi aku bisa melihatnya setiap hari. “Kok aku kepikiran itu ya? Apa benar kata Epa aku naksir sama kak Lana? Entahlah, biarkan waktu yang menjawabnya.” Pikirku dalam hati. **B** Panas terik matahari terasa sampai ke tenggorokkan, apalagi ini bulan Ramadhan. Malas untuk sekolah, tapi puasa seperti ini tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak sekolah. Kalau tidak sekolah pun aku tidak bisa bertemu kak Lana. Eh kak Lana lagi, ngomong-ngomong kak Lana, sore ini kan kelas kami mendapat giliran bukber di sekolah. Otomatis waktu bukber nanti ada kak Lana, dia kan OSIS. Jam 3 sore harus sudah di sekolah, kan masih panas. Tapi demi kak Lana jam berapapun aku ikuti, kok kak Lana lagi ya? Nampaknya aku benar-benar naksir kak Lana nih. Aduuuuuuh. Sampai di sekolah ternyata dugaanku benar, kak Lana sudah ada di dalam Surau sekolah kami, ia mengenakan kemeja hitam. Rapi sih, tapi dia mengenakan kemeja tersebut membuatnya bertambah kurus. “Kok kamu kurus banget sih kak.” Ucapku dalam hati. “Epa, kamu lihat deh ada kak Lana tu, tampan ya. Hahaha,” aku mengganggu Epa yang sedang berdiri memasuki Surau. “Tuh kan, kak Lana lagi, kamu naksir kan sama kak Lana, pake bilang tampan lagi, gak ada tampan-tampannya tuh, kurus amet.” Jawab Epa. “Ah kamu, kok gitu sih. Aku kan emang naksir sama kak Lana. Hehehe,” jawabku. “Udah lah Li, nanti aja ngomongin kak Lananya, sekarag kita sholat dulu aja.” Ajak Epa. Kata Epa kak Lana tu tidak tampan, tapi menurutku kak Lana tu tampan banget, ya iyalah kan aku naksir kak Lana. Tidak mungkin kan aku naksir sama cowok yang menurutu tidak tampan. Selesai bukber aku singgah ke mini market di depan sekolah, waktu mau meyebrang jalan aku melihat kak Lana keluar dari mini market tersebut, dan di melihat ke arahku. Senang sekali rasanya. **C** Beberapa bulan sekolah di SMA itu aku merasakan asyik sekali, selain ketemu dengan kak Lana, aku menemui sahabat baru Yani, Septi, dan Wulan. Sekarang aku lebih sering bersama mereka bertiga, kemana-mana selalu bersama mereka. Si Yani orangnya agak tomboy, tapi kalau maslah cowok kami bertiga kalah dengan diaa, karena dia sangat pengalaman untuk masalah cowok. Sedangkan si Septi dan Wulan orangnnya feminim, bedanya si Septi orangya gak bisa rapi sehingga di namai orang gembel, ya karena rambutnya kayak gembel sih, gak pakai rapi. Sedangkan Wulan, orangnya lebih pendiam, dan rapi. Udah selesai deh cerita tentang ketiga sahabat baruku itu, kembali ke kak Lana aja. Kemarin cowok sepupuku yang juga teman kak Lana aku titipkan salam untuk kak Lana, karena aku tau kak Lana tidak punya pacar. Ternyata respon kak Lana tidak mengecewakanlah, dia titip salam juga lewat Yani. Mau tau gak hatiku gimana saat kak Lana titip salam, bahagianya itu kayak nembus langit ketujuh lho. Sampai di seklah keesokan harinya Yani menggodaku karena ada salam dari kak Lana buat aku. “Cie, yang baru dapat salam.” Olok Yani. “Ap sih kamu, malu tau,” jawabku. “Tapi kan seneng, apalagi kak Lana mau cari yang mana yang namanya Lia,” canda Yani. “Haaa?? Ap?? Dia mencariku, aduuuuh au di taro dimana mukaku, maluuuu.” Jawabku. “Ah tenang aja lagi, aku kan bercanda, tapi kalo benar pun gak papa lah, PD aja.” Perintah Yani. “Iya deh, hehehe” jawabku. Ternyata benar dugaanku, dia mencariku dan pergi ke kelasku, tapi sayangnya aku tidak sekolah pada waktu itu. Tuhan memang memberikanku kesempatan untuk tidak bertemu dengannya, karena jika aku bertemu dengannya betapa malunya aku. **D** Pada hari kamis kelas XA tepatnya kelasku sedang belajar Seni Budaya, salah satu temanku pingsan karena kecapekan. Pada waktu dia pingsan di teras WC ternyata ada kak Lana di situ, dan yang lebih mengejutkan dia membantu kami mengangkat temanku yang pingsan. “Apa perlu bantuan?” dia bertanya. “Peerlu, bantu kami dong bang.” Jawab kami serempak. Betapa senang hatiku saat dia membantu temanku yang pingsan. Setelah dipikir-pikir kak Lana baik juga ya. *** Tak lama setelah kejadian itu, kak Lana berulang tahun lho. Tepatnya 11 Desember, mungkin pada waktu itu dia berulang tahun ke 11. Pada saat itu aku tidak mengucapkan langsung, tetapi hanya melewati media jejaring sosial. Karena aku tau mungkin aku hanya orang yang tidak dikenal baginya. “HBD ya kak.” Kata-kata itulah yang kuberikan padaya. Tapi sayangnya dia tidak ada merespon, apakan dia memang tidak peduli, atau karena meman ia tidak mengenalku. Entahlah, hanya dia yang tau semua. **E** Hari ulangan umum sudah selesai dan seperti biasanya, saat-saat class meeting lah yang di tunggu-tunggu setiap siswa. Class meeting adalah salah satu ajang menunjukkan kemampuan antar kelas. Selain itu, mungkin karena class meeting itu setiap siswa tidak belajar dan hanya pergi begitu saja ke sekolah. Seperti biasa, pada saat class meeting aku lebih sering melihat kak Lana. Hehehe. “Li, kamu tidak mau nontn voli, kelas kita tanding lho.” Ajak salah satu temanku. “Malas ah, kayak gak ada kerjaan lain aja.” Jawabku. “Ada kak Lana lho, dia kan ikut voli juga.” Bujuk temanku lagi. “Haa?? Ada kak Lana, mau dong. Kapan tandingnya?? Sekarang ya, ayo nontok yoook.” Jawabku. “Huuuu kamu, giliran ada kak Lana maunya malahan langsung mau pergi segala. Dasaaar.” Jawab temanku sambil mengolok ku. “Ah kamu kayak gak tau Lia aja.” Sambung temanku yang lain. Pertandingan pun di mulai, giliran kelas kak Lana yang tanding, dengan cermatnya aku memperhatikan kak Lana main. Pada saat pulang sekolah, giliran lomba futsal yang diadakan oleh anggota OSIS. Sebenarnya aku malas mau nonton, tapi karena sepupuku yang mengajak ku menonton, aku jadi mengikuti ajakannya. “Hmm, gak seru ah pertandingannya, aku kan gak suka bola.” Gumamku pada sepupuku. “Eh eh, lihat deh itu sapa!!” perintah sepupuku, sambil menunjuk ke arah luar. “Haaaa?? Itukan kak Lana, sedang apa ya dia, apakan dia juga mengikuti pertandingan futsal. Semoga saja, jadi kedatanganku kesini tidak sia-sia.” Ucapku dalam hati. “Ada apa ya dia kesini??” aku bertanya pada sepupuku. “Mana tau, ikut lomba kali. Kamu sih kalo dah ada kak Lana pasti semangat tu nontonnya.” Jawab sepupuku. “Hahaha, ya iya dong. Secara kak Lana gituuu......” Ternyata benar, kak Lana memang mengikuti lomba futsal. Banyak sekali perlombaan yang diikuti anak itu ya. Hebatnya kelas dia selalu memenangkan babak, dari perlombaan voli sampe futsal. Tambah kagum aja aku. Setelah beberapa hari class meeting tiba saatnya pengambilan hasil belajar siswa selama setengah tahun. Tak terasa ya aku sudah sekolah di SMA selama setengah tahun. Yang terpikir di benakku sekarang adalah bagaimana ya hasil rapot ku, dan yang paling terpenting kemana ya kak Lana liburan kali ini. Itulah sedikit cerita tentang dia yang ku cintai yang sampai pada batas waktu kami melakukan perkelahian dikarenakan orang yang kak Lana cintai cemburu terhadapku yang hanya bisa mengagumi kak Lana, setelah kejadian itu aku berjanji akan move on darinya. :')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar